Efek tahan api dari kain nonwoven mengacu pada kemampuan bahan untuk mencegah penyebaran api dan mempercepat kecepatan pembakaran jika terjadi kebakaran, dengan demikian melindungi keamanan produk yang terbuat dari kain nonwoven dan lingkungan sekitarnya.
Kain non-woven adalah bahan yang dibentuk melalui mesin tekstil atau proses kimia menggunakan serat kontinu atau serat pendek sebagai bahan baku. Karena sifatnya yang ringan, bernapas, tahan aus, tidak beracun, dan tidak menyebabkan iritasi, kain ini banyak digunakan di bidang medis, kesehatan, pertanian, industri, konstruksi, dan bidang lainnya.
Namun, dalam beberapa industri khusus seperti elektronik, kedirgantaraan, kehutanan, dll., kain non-woven memiliki persyaratan yang tinggi untuk kinerja tahan api. Oleh karena itu, dalam proses pembuatan produk kain non-woven, produsen biasanya mengambil berbagai langkah untuk meningkatkan efek tahan apinya.
Pemilihan bahan baku
Pertama, efek tahan api kain non-woven berkaitan dengan pemilihan bahan baku. Beberapa bahan baku dengan sifat tahan api, seperti serat tahan api, pengisi tahan api, dll., dapat meningkatkan kemampuan tahan api kain non-woven melalui proses seperti pencampuran, peleburan panas, atau perlakuan basah. Serat tahan api memiliki ketahanan panas yang tinggi dan kemampuan pemadaman api sendiri. Serat ini dapat langsung meleleh ketika bersentuhan dengan sumber api, mencegah penyebaran api yang berkelanjutan dan dengan demikian mencegah terjadinya dan meluasnya api.
Proses produksi
Kedua, efek tahan api kain non-woven berkaitan dengan proses tekstilnya. Dengan menyesuaikan parameter proses tekstil kain non-woven, seperti suhu pemintalan, kecepatan pemintalan, kecepatan semprotan air, dll., struktur serat dan kepadatan kain non-woven dapat dikontrol. Pengaturan ini dapat membuat susunan serat non-woven lebih padat, sehingga mengurangi kemampuan bernapas bahan tahan api dan mencegah penyebaran api.
Penghambat api
Selain itu, beberapa penghambat api juga dapat ditambahkan dalam proses produksi kain non-woven untuk meningkatkan efek penghambat apinya. Penghambat api adalah zat kimia yang dapat melepaskan sejumlah besar gas penghambat api atau membentuk struktur tahan panas saat terpapar suhu tinggi. Dengan menambahkan penghambat api dalam jumlah yang tepat, kain non-woven dapat menghambat terjadinya dan meluasnya pembakaran saat terkena api. Penghambat api yang umum meliputi penghambat api berbasis bromin, penghambat api berbasis nitrogen, penghambat api berbasis fosfor, dan sebagainya. Penghambat api ini dapat berinteraksi dengan struktur resin kain non-woven, mengubah sifat fisik dan kimia pembakaran kain non-woven, sehingga mencapai efek pencegahan penyebaran api.
Namun, perlu dicatat bahwa efek tahan api dari kain non-woven tidak konstan. Efek tahan api dapat berkurang jika kain non-woven terpapar suhu tinggi atau area api yang luas. Selain itu, saat menggunakan produk non-woven, prinsip-prinsip dasar keselamatan kebakaran tetap harus diikuti, seperti menjauhi api terbuka dan menghindari paparan suhu tinggi dalam waktu lama.
Kesimpulan
Singkatnya, efek tahan api kain non-woven bergantung pada berbagai faktor, termasuk pemilihan bahan baku, regulasi proses tekstil, dan penggunaan bahan tahan api. Dengan menambahkan bahan atau bahan kimia dengan sifat tahan api yang baik selama proses produksi, efek tahan api kain non-woven dapat ditingkatkan. Namun, untuk memastikan keamanan produk non-woven, tetap perlu memperhatikan lingkungan penggunaan dan langkah-langkah pencegahan kebakaran, serta mengganti produk yang sudah tua atau rusak tepat waktu.
Dongguan Liansheng Kain Bukan Tenunan Co, Ltd., produsen kain non-woven dan kain bukan tenunan, layak mendapatkan kepercayaan Anda!
Waktu posting: 09-Jul-2024